Favorite Quotations

"Life starts from nothing to something, then becoming someone and finally to be NO ONE because the only One is Allah Swt." _Reza M. Syarief, MA.,M.BA., CMLP_

"Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita ? Sebab, di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada." _Sang Alkemis (Paulo Coelho)_

Thursday 20 June 2013

Daun Tak Pernah Membenci Angin

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”
 Kalimat diatas menampar saya di sore yang gerimis ini, terbayang oleh saya betapa ikhlasnya sang daun, meski dijatuhkan oleh angin dia tidak pernah marah, bahkan tumbuh lagi yang baru, semakin banyak yang jatuh semakin tumbuh daun daun baru, tanpa melawan, dan begitulah seharusnya saya sebagai manusia, patuh pada ketentuan ALLAH, tanpa melawan, semakin saya lawan akan semakin sengsara hidup saya, sibuk menampik, sibuk mencari pembenaran atas kesalahan yang terjadi, sibuk berkeluh kesah atas segala kehilangan, damn! it’s true kalau kata twitter, hehehe …

Ada yang bilang bahwa hidup ini seperti membaca novel dimana tidak semua halaman berisi cerita bahagia, kalau halaman yang kita baca sekarang ini terasa sesak, sedih, menyakitkan, penuh masalah, baca aja terus, nanti ada halaman yang bahagia, ada halaman yang akan membuat kita bahagia, terbahak bahak lucu, terus saja membaca, jangan buku ini berakhir, jadikan setiap kejadian hanya sekedar kejadian karena yang bikin hidup ini rumit kan sebenarnya diri saya sendiri, pikiran saya sendiri yang melabelkan kalau jatuh cintai itu bahagia kalau patah hati itu sesak napas, padahal jatuh dan patah tak ada bedanya lagi … kan ada ALLAH!!

Belajar dari kehilangan demi kehilangan dari hidup yang saya jalani puluhan tahun, dulu saya merasa menjadi orang yang paling sengsara, sering nya curhat ke sahabat saya yang pada akhirnya lelah menjadi pundak saya untuk menangis, kemudian satu persatu berguguran seperti daun, hilang tertiup angin, menguap entah kemana, dan pada akhirnya saya sadari bahwa hanya tinggal saya, apa iya tinggal saya? ternyata tidak, saat saya sendiri justru ALLAH hadir dengan syahdu, pada malam malam sujud panjang saya, dan sedikit demi sedikit saya mulai merasakan tak ada lagi yang saya butuhkan kecuali ALLAH, egois? gak juga !!

Manusia memang mahkluk sosial termasuk saya, tapi sendiri pada saat saya butuh ALLAH ternyata sesuatu yang saya butuhkan, saya tempel terus ALLAH, kemudian ALLAH memberikan teman teman terbaik untuk mendampingi saya sebagai pengganti teman teman yang jatuh berguguran, dan tidak tanggung tanggung ALLAH memberikan semua yang saya butuhkan untuk saya cintai, dan mereka yang juga butuh cinta saya, sungguh ALLAH hanya akan memberikan cinta yang saya butuhkan agar kami semua saling membutuhkan, bukan cinta yang saya inginkan, karena yang saya inginkan belum tentu saya butuhkan … sound dewasa si Dian, yup, i was grow up dear !!

Jadi biarkan daun jatuh terbawa angin, biarkan embun menguap terganti matahari, biarkan malam dan siang saling berlalu, kita hanya menjalani takdir, baik buruk, indah luka semua sama ketika ALLAH menjadi sandaran … so one last cry !! selamat datang gerimis, dinginmu menyejukan..


“Orang yang memendam perasaan sering kli terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.” - Tere Liye -


Thursday 7 March 2013

Cinta Tanpa Syarat


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi. 
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. 
Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini. 
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,Selamat jalan, calon bidadari surgaku...  
B.J. Habibie untuk Ainun

Saya nyaris menangis membaca puisi diatas, selain karena saya memang romantis plus saya juga cengeng. Senja menjadi begitu indah membaca puisi cinta diatas, hujan jadi lembayung, lembayung seperti pelangi, iya cinta ... cinta lagi dan lagi. Kemudian saya bertanya dalam hati "cinta itu ada gak sih sebenarnya?” “ada Ian, tapi tak semua seberuntung Ainun, yang dicintai oleh Habibie tanpa syarat " kata hati nurani saya menjawab meski saya gak tanya ke dia J


Kemudian pertanyaan yang lebih menggelitik hati nurani saya adalah “bagaimana mungkin tak bersyarat, bukankah manusia selalu punya tuntutan ini, ingin disayang, ingin diperhatikan, ingin dimanja, ingin banyak uang, ingin punya anak” dan segudang keinginan yang dia harapkan ada pada pasangannya, rasanya mustahil jika ada cinta tanpa tuntutan J karena jikapun ada jalan keluarnya adalah gak punya ini yah sudah gak apa apa, gak dikasih yah sudah pasrah, jadi namanya pasrah bukan cinta dong yah. 
 Memang diperlukan kesadaran penuh bahwa cinta manusia dengan manusia tak ada yang kekal, ada umurnya, ada masanya, bahwa suatu hari pasti akan berakhir, ALLAH punya sejuta cara untuk memisahkan semua yang tak kekal, karena hanya DIA yang kekal …

Ada yang bilang “Cinta itu ada Ian, cinta itu tentang rindu, keinginan untuk sebuah perjumpaan, cinta itu sebenarnya tidak umum, hanya dimiliki oleh mahluk yang bernama manusia. Dan satu hal yang harus diingat Ian … cinta itu hanya dipinjamkan ALLAH untuk pecinta yang dikehendakiNYA

Kesimpulan saya mengapa ada orang yang saling mencintai kemudian saling melukai, pacaran putus, menikah cerai padahal dulunya cinta, “karena hatinya tidak siap untuk sebuah ketidaksempurnaan, selalu harus bersyarat dan cinta itu tidak kekal diantar manusia, cinta kekal hanya jika ditujukan kepada pemilik rasa, yang Maha Mencintai … persiapkan perpisahan, meski luka, jadi cinta = luka J

 So, para pecinta … jikapun ALLAH menitipkan cinta, jangan pernah sedih ketika dia pergi, karena dia tidak kekal, jika tahu tidak kekal lalu apa yang harus ditangisi J